Sabtu, 26 Juni 2010

Company Profile Kimia Farma

Company Profile Kimia Farma

Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan mutu, hari ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.

Pengantar dari Manajemen
Seiring dan sejalan dengan perubahan situasi dan persaingan yang semakin kompetitif dan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, PT. Kimia Farma Tbk melaunching website baru sebagai suatu refleksi perusahaan untuk lebih mendekatkan diri dengan para stakeholdernya.
Website baru ini didesain untuk secara khusus sebagai sarana informasi resmi korporasi terkini untuk kebutuhan para potensial investor, pelanggan, akademisi dan pihak-pihak lainnya.
Ruang lingkup website ini merupakan suatu wahana penyedia informasi baik dari aspek keuangan, cakupan layanan produk dan jasa serta media informasi internal.
Kami berharap bahwa website ini dapat dijadikan sebagai suatu titik awal perkenalan yang manis dan berkesan terhadap perusahaan.Semoga keterlibatan stakeholder secara aktif dalam proses keterbukaan informasi melalui website ini dapat memberikan sinergisme dan hasil yang win-win untuk kepentingan bersama.
Visi dan Misi Perusahaan

Visi :Komitmen pada peningkatan kualitas kehidupan, kesehatan dan lingkungan.

Misi :Mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif.Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan terpadu (health care provider) yang berbasis jaringan distribusi dan jaringan apotek.Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengembangkan sistem informasi perusahaan.

Motto dari Kimia Farma
I CARE
I : Innovative
C : Customer First
A : Accountability
R : Responsibility
E : Eco Friendly 
Holding
PT.KimiaFarmaTbk.

Kimia Farma dibentuk pada tanggal 16 Agustus 1971. Jalur Usaha Kimia Farma adalah Pelayanan Kesehatan.
Pengelola saat ini yaitu :
Direktur Utama : M.Sjamsul Arifin
Direktur Keuangan : Rusdi Rosman
Direktur Pemasaran : Agus Anwar
DirekturProduksi:JismanSiagian
Direktur Umum & Personalia : Zurbandi

Sebagai perusahaan public sekaligus BUMN, Kimia Farma berkomitment penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-undangNo.19/2003tentangBUMN.

PT. Kimia Farma Tbk. Merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan.
Dengan dukungan kuat Riset dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh  perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 14001 dari institusi luar negeri. (Llyod's, SGS, TUV)

Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku.
Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan perseroan.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya Kimia Farma berkomitmen untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai dengan misi perusahaan.
Anak Perusahaan
PT. Kimia Farma Trading and Distribution
PT. Kimia Farma Trading & Distribution
Dibentuk : 4 Januari 2003
Jalur Usaha : Distribusi Obat dan Alat Kesehatan
Pengelolasaatini:
DirekturUtama-
DirekturTrading:TatatRahmitaUtami
Direktur Distribusi : Suharno
PT. Kimia Farma Trading & Distribution, yang memiliki 40 cabang yang mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diproduksi sendiri maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga dengan perpegang pada prinsip untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan pelanggannya.
Dalam operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan peralatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi dengan system informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang ke seluruh Indonesia.
PT. Kimia Farma Apotek
PT. Kimia Farma Apotek
Dibentuk : 4 Januari 2003
Jalur Usaha : Farmasi
Pengelolasaatini
DirekturUtama:SalehRustandi
DirekturOperasional:Yuletii
Direktur Pengembangan : Sus Maryati
PT. Kimia Farma Apotek mengelola sebanyak 340 Apotek yang tersebar diseluruh tanah air, yang memimpin pasar dibidang perapotekan dengan penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh Indonesia.
Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik.
Penambahan jumlah apotek merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana pihak yang memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.
PRODUK KIMIA FARMA
food suplemen
Nature Pristine Breast Health Formula
2 Nature Pristine Children Multi Chew
3 Nature Pristine Evening Primrose Oil
4 Nature Pristine Eye Factor
5 Nature Pristine Glucobalance
6 Nature Pristine Glucosamin Chondroitin
7 Nature Pristine Multi Start Men
8 Nature Pristine Multi Start Women
9 Nature Pristine PMS Formula
10 Nature Pristine Wild Alaska Salmond Oil
herbal
1 Batugin Elixir
2 Enkasari
3 Fita E
4 Fitocare Minyak Kayu Putih
5 Fitocare Minyak Telon
6 Fitocare Minyak Telon Baby
7 Fitocasol
8 Fitopros
9 Fituno
10 Liverfit
11 Megafit
12 New Padibu
13 Nodiar
14 OB Sari
Cosmetic and body repair
1 Bedak Salicyl
2 Marcks' Bedak
3 Marcks' Venus Compact Powder
4 Marcks' Venus Loose Powder
5 Yeastafort (Yeast tablets Fortified)
otc
1 Bekamin B Comp. Forte
2 Bekamin C Forte
3 Bekarbon
4 Calcidol B 12
5 Enzymfort
6 Erceevit
7 Ersylan
8 Magasida
9 Scabicid Cream
10 Sulfas Ferosus (Blood Increasing Medicine)
11 Supra Flu
12 Undecyl Salep
13 Vitamin A

Jumat, 25 Juni 2010

analisa kelemahan,kekuatan,peluang,dan ancaman pada Kimia Farma

Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1.Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
2.Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
3.Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
4.Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.

JENIS-JENIS ANALISIS SWOT

1. Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu Threath (T).
Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas penilaian.
2. Model Kualitatif
Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja misalnya, SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah.

Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan. Bagaimana menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi-misi organisasi atau program.

Berikut ini dijelaskan tambahan hal-hal yang biasanya menjadi :
Kekuatan :
1.Knowledge atau kepakaran yang dimiliki
2.Produk baru atau pelayanan yang unik
3.Lokasi tempat perusahaan berada
4.Kualitas produk atau proses
Kelemahan :
1.Kurangnya pengetahuan marketing
2.Produk yang tidak dapat dibedakan dengan produk kompetitor
3.Lokasi perusahaan yang terpencil
4.Kualitas produk yang jelek
5.Reputasi yang buruk
Peluang :
1.Pasar yang berkembang
2.Penggabungan 2-3 perusahaan atau aliansi
3.Segmen pasar yang baru
4.Pasar internasional
5.Pasar yang luang karena kompetitor yang tidak sanggup memenuhi permintaan customer
Ancaman :
1.Kompetitor baru di area yang sama
2.Persaingan harga dengan kompetitor
3.Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif
4.Kompetitor memegang pangsa pasar terbesar
5.Diperkenalkannya pajak penjualan










PEMBAHASAN SWOT

Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan mutu, hari ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.
Terjadinya krisis ekonomi yang multidimensi berdampak pada meningkatnya harga obat-obatan terutama harga obat paten/merek dagang, kondisi ini sekaligus berakibat pada tidak dapat terpenuhinya kebutuhan kesehatan masyarakat yang tengah mengalami penurunan daya beli. Guna menanggulangi kondisi tersebut dibutuhkan adanya peran serta industri farmasi khususnya dalam memproduksi, mengembangkan dan memasyarakatkan obat-obatan yang harganya terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat baik diwilayah perkotaan maupun pedesaan. Salah satu bentuk peran serta industri farmasi yang tengah dilakukan adalah dengan memasarkan dan memasyarakatkan obat generik.

Strength / kekuatan :
Kimia Farma merupakan perusahaan yang mengeluarkan produk-produk kesehatan untuk masyarakat. Banyak produk-produk kimia farma yang menjadi inovator dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan kemampuan sendiri ataupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional. Serta banyak menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi.
Obat generik merupakan salah satu produk farmasi yang kompetitif karena memiliki keunggulan harga lebih murah 2 – 8 kali harga obat paten/merek dagang pertamanya dan memiliki kualitas yang sama dengan obat merek dagang pertamanya.
Kebijakan memasyarakatkan dan memasarkan obat generik yang dilakukan oleh perusahaan juga sejalan dengan meningkatnya jumlah permintaan konsumen akan obat secara keseluruhan yang mencapai 9,93% per kapita, serta 92% potensi pasar bisnis industri farmasi di Indonesia masih belum terpenuhi. Hal tersebut menjadi peluang bisnis yang kompetitif bagi 200 industri farmasi yang ada di Indonesia termasuk PT. Kimia Farma Tbk. untuk lebih mengembangkan obat generik sehingga mampu memiliki daya saing strategis dan dapat meningkatkan kemampu labaan. Guna mengantisipasi persaingan bisnis yang kompetitif di pasar industri farmasi khususnya dalam memasarkan maka pihak manajemen PT. Kimia Farma Tbk. harus mengupayakan untuk menerapkan strategi bersaing.
Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh PT. Kimia Farma Tbk. dalam menghadapi persaingan bisnis obat generik meliputi ;
pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap kualitas obat generic.
faktor peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.
faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.
Faktor diatas merupakan keseluruhan faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam memasarkan obat generik.

Weakness / kelemahan :
Kinerja atribut/variabel obat generik sebagai berikut ; kinerja atribut kemasan dan variasi (keragaman) obat generik memiliki penilaian yang negatif, sehingga pihak manajemen perusahaan perlu menetapkan upaya/tindakan untuk lebih meningkatkan kemasan produk agar lebih menarik perhatian dan meyakinkan konsumen serta menambah varian-varian baru agar konsumen memiliki pilihan alternatif dalam mengkonsumsi obat generik.

Opportunity / peluang :
1. Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat perkapita menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan.
2. Kecenderungan berkembangnya Sistem Penanganan Kesehatan yang wajar yang dapat menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis yang dibutuhkan.

Threat / ancaman :
1. Adanya kompetisi internal yang cukup keras. Sesuatu yang diistilahkannya “perang saudara” terutama terjadi di jalur pemasaran. Lebih spesifik lagi, di produk-produk farmasi yang berada di kategori yang sama.
2. Adanya krisis ekonomi telah membuat daya beli obat rakyat Indonesia menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar lokal.
3· Legal sistem belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga obat menjadi lebih sulit dikontrol.
4· Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi.